PAMERAN DAN
KRITIK KARYA SENI RUPA
JUDUL :
APRESIASI
UNTUK SESAMA
Yang di buat oleh :
RAJUARDI IBRAHIM Banda aceh 2015
Rumah Budaya Banda aceh 27-29 Desember 2015
Spported by :
1.
IMBI (Ikatan Motor Besar Indonesia)
2.
Predator Hunting and Shooting Clup
3.
Aceh Indie Photo No Talk just Photo
4.
Kanvas Gudang Kaos Polos
5.
Lab’s Digital Printing
Langkah-langkah persiapan pameran :
1.
Pemilihan tempat
2.
Pembentukan panitia kecil (kawan-kawan seniman)
3.
Sumber dana dari pribadi dan kawan-kawan seniman)
LATAR
BELAKANG PELUKIS
Nama Pelukis :
Rajuardi Ibrahim
Tanggal Lahir :09
Desember 1961
Riwayat Pendidikan :
TK, SD, SMP, SMA di Banda aceh
Alumni dari Tehnik Sipil UNSYIAH
Asal :
Bireun, Matang Dua, sekarang menetap di Banda aceh
PEMBAHASAN
MENGENAI SANG PELUKIS
Rajuardi
Ibrahim adalah sosok inspiasi bagi semua orang. Beliau adalah seorang pecinta
seni, salah satunya yaitu Seni lukis, dan juga merupan dosen di Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh. Rajuardi ibrahim menggeluti Seni Lukis pada masa
kuliahnya, guna untuk membayar uang kuliah, beliau mengatakan bahwa pada saat
itu ekonomi sedang tidak stabil. Dan kemudian beliau membuat spanduk dan poster
pada tahun 1988. Beliau pernah meninggalkan dunia lukis untuk sementara waktu
karena ada sedikit hambatan pada saat itu. Namun pada tahun 2014 beliau mulai
aktif kembali menggeluti dunia seni lukis. Pameran ini adalah pameran pertama
yang beliau selenggarakan, dan beliau juga berharap pameran ini dapat
membangkitkan semangat para seniman-seniman baru dan memicu hasrat mereka untuk
lebih giat lagi menekuti dunia lukis. Ada pun aliran yang beliau keluti dalam
dunia lukis adalah ekpresionisme. Aliran ini memiliki metode pelukisan yang
sangat sederhana yaitu dengan cara tidak mencampurkan warna terlebih dahulu
namun warna tersebut langsung di timpa di atas kanvas.
Di tinjau dari
latar belakang keluarga beliau bahwasanya beliau tidak memiliki garis keturunan
seniman, akan tetapi beliau memiliki keahlian melukis secara otodidak. Dan
beliau mempunyai filosofi yang sangat sederhana namun mengandung makna yang
dalam yaitu “MENYENANGKAN ORANG LAIN”.
Karya-karya
beliau sangat menarik, seperti lukisan yang berjudul Bukan Adu Domba,
Negarawan, tema tentang kehidupan, bahkan sampai artis papan atas pun termasuk ke
dalam salah satu karyanya. Dan disini kami mengambil bahan kajian yaitu tentang
sebuah lukisan yang berjudul “BUKAN ADU DOMBA”. Lukisan ini adalah salah satu
karya beliau yang lahir pada tahun 2014. Berikut ini adalah keterangan tentang
lukisan BUKAN ADU DOMBA.
BAHAN KAJIAN :
Judul Lukisan :
Bukan Adu Domba
Tahun Pembuatan :
2014
Ukuran :
90 cm * 60 cm
Bahan :
Oil On Kanvas
Lukisan yang berjudul BUKAN ADU DOMBA terinspirasi dari kehidupan
dan alam sekitarnya. Lukisan ini di ciptakan pada tahun 2014. Sejarahnya
lukisan ini di buat karena si pelukis melihat kehidupan sekarang sangat lah
berbeda dengan yang dulu, sekarang banyak orang yang menghalalkan segala cara
untuk mendapatkan apapun bahkan sampai-sampai mereka mengadu domba antara satu dengan
yang lain. Oleh karena pelukis mengungkapkannya pada kanvas sehingga melahirkan
lukisan ini.
Proses pembuatan lukisan ini sangat sederhana, karena si pelukis
menggelutu aliran ekspresionisme, yaitu tidak mencampurkan warna terlebih
dahulu namun langsung menimpakannya pada kanvas, warna-warna yang di gunakan
adalah wakna yang biasa, seperti hijau, kunibg dan lain sebagiannya. Bahan yang di gunakan untuk membuat lukisan
ini berupa kanvas, kuas dan cat.
Lukisan ini juga menjelaskan tentang
bahwasanya agama kita yaitu Islam sangat melarang yang namanya Adu domba
tersebut karena dampaknya sangatlah buruk. Pada lukisan ini kita juga dapat
mengambil hikmah yaitu jangan lah kita sesekali melakukan hal yang tercela,
karena kita adalah makhluk ciptaan Allah SWT
yang paling tinggi derajatnya. Allah memberikan kita akal yang tidak di
berikan-Nya kepada makhluknya yang lain. Kita mesti mempergunakan semua
pemberian itu dalam hal yang baik, karena sesungguhnya yang membedakan kita
dengan makhluk lain adalah iman dan akal. Jadi pergunakan lah semuanya pada hal
yang semestinya.
Adapun
pesan dan amanat dari pameran apresiasi seni ini adalah kita tidak hanya bisa
berekspresi dengan suara, gerak, dan tulisan, tapi kita juga dapat berekspresi
dengan gambar dan warna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar